Sunday, June 8, 2014

7# Creepypasta Indonesia

Ayah Mertua


Alkisah seorang gadis jepang menikah dengan seorang pria muda yang sangat dicintainya, namun karena si pria belum memiliki rumah sendiri. mereka pun tinggal di rumah orangtua si pria.
Ibu mertua si gadis adalah orang yang ramah, ia selalu memperlakukan si gadis dengan baik layaknya anak sendiri. berbanding terbalik, ayah mertuanya adalah sosok yang kejam, ia sering berlaku kasar pada si gadis. ia begitu keras kepala dan egois sehingga selalu menyusahkan setiap orang yang tinggal di rumah tersebut.
Ia menderita lumpuh dan kini harus duduk di kursi roda, si ibu mertualah yang selalu melayani kebutuhan kebutuhannya, si ayah mertua akan duduk di kursinya dan memerintahkan orang-orang untuk menuruti segala kemauannya. setiap hari, ia selalu minta dibuatkan semangkuk sup daging.
Beberapa bulan kemudian, sang ibu mertua meninggal. dan gadis muda tadi terpaksa harus mengurusi semua keperluan ayah mertuanya. tak perlu waktu lama, si ayah mertua mulai mengomel akan ketidakbecusan si gadis merawatnya dan dan membanding-bandingkannya dengan mendiang istrinya.
Setiap hari, saat si gadis muda menyajikannya sup daging, ia akan mencoba sesendok dan menyemburkannya kembali tepat di muka si gadis, kemudian melempar mangkuknya kelantai dan berteriak "bukan seperti itu rasa sup daging! tidak bisakah kau melakukan sesuatu dengan benar ?"
Si gadis muda harus bertahan dengan bermacam-macam cacimaki yang dilontarkan ayah mertua padanya dan perlahan mulai habis kesabaran. suatu hari, saat ia sedang membereskan gudang, si gadis menemukan toples berisi racun tikus. ketika jam makan siang tiba, ia merasa sudah tak tahan dengan kelakuan ayah mertuanya dan diam-diam mencampur racun tikus tadi kedalam mangkuk sup daging yang sedang ia buat. dengan senyum mengembang, ia menyajikannya pada si ayah mertua.
Ia menyaksikan sendiri saat ayah mertuanya mulai melahap sup dengan rakus, sambil menjilati bibirnya, si ayah mertua bilang
"Nah, itu baru namanya sup daging, seperti yang biasa istriku berikan untukku"

No comments:

Post a Comment