Wednesday, April 8, 2015

Cerita Pendek Creepy 7

Jangan Takut

jangan takut kepada  monster atau hantu lihat saja dia. Lihat kekiri, lihat keatas, lihat kebelakang, lihat ke bawah kasurmu, lihat ke kamar mandi dan kau tak akan pernah melihat dia. wanita itu benci untuk dilihat 

Cerita Pendek Creepy 6

12:07
Apa yang aku ingat adalah melihat jamku pada pukul 12:07 sebelum wanita itu menancapkan besi itu ke jantungku, tapi sekarang aku sedang melihat jamku pada pukul 12:06 dan aku mendengar pintu kamarku ada yang membuka

Cerita Pendek Creepy 5

Berisik
Anakku selalu menangis pada tengah malam jadi aku pergi ke kuburannya dan menyuruhnya diam tetapi itu tidak membantu

Cerita Pendek Creepy 4

Link INI

Cerita Pendek Creepy 3

Jumat
Hari ini aku dan 2 orang sahabatku sedang menonton televisi yang sedang menayangkan tentang berita kematian komedian Indonesia.
"Innalillahi.. Kemarin Olga, sekarang Mpok Nori.. Turut berduka cita." Ucap Andi berduka.
"Iya.. Tapi dalam Islam meninggal dihari jumat itu banyak keistimewaannya.. Nanti kalo meninggal gua mau hari jum'at juga ah" Ucap Anto sambil beranjak pergi.
"Hm.. Iya gua juga mau pas meninggal nanti hari jum'at, biar bebas dari siksa kubur"
Seminggu Kemudian.
KoranIndo.
Jumat, 10 April 2015.
2 orang Pemuda ditemukan tewas mengenaskan disebuah jurang, Menurut Polisi, Pemuda tersebut dibunuh menggunakan pisau. Sang pelaku menyayat tubuh korban lalu membuangnya dijurang.....
"Keinginan kalian sudah terkabul.. Kalian meninggal dihari jumat, aku ini memang sahabat yang baik" Ucapku setelah membaca koran harian itu.

Cerita Pendek Creepy 2

Hai
Aku mempunyai sebuah boneka sapi, aku selalu mengucapkan "Hai.." ketika baru bangun tidur, lalu memeluknya erat-erat. Ini sudah menjadi kebiasaanku setiap pagi, Tapi semua berubah semenjak dia mengucapkan "Hai Juga.." lalu membalas pelukanku.

Cerita Pendek Creepy 1

Burung Beo
Aku punya burung beo yang sangat mengagumkan. tidak ada burung beo diluar sana yang sama seperti punyaku. kuberi nama dia Beni. Beni dapat mengucapkan semua kata, kecuali satu kata. Dia tidak bisa mengucapkan tempat kelahirannya. yaitu Catano.
awalnya Aku bersikap baik, tapi lama-lama sebal juga. "Kau burung bodoh." ucapku padanya saking marahnya. "Kenapa kau tidak bisa mengucapkan kata itu? cepat ucapkan Catano atau Aku akan membunuhmu" sambungku. tapi dia diam saja. Aku terus mengajarinya mengucapkan Catano tp seperti biasa, Beni hanya diam. "Ucapkan Catano atau akan membunuhmu!!" teriakku berulang-ulang mencoba mengajarinya, tp dia tetap tak mau mengucapkannya.
suatu hari, setelah mengajarinya yang tetap tak mau bicara itu, amarahku mendidih. Aku mengambilnya dari sangkar lalu memasukannya ke dalam kandang ayam. didalam kandang itu terdapat empat ekor ayam yang dapat kumasak jika suatu saat persediaan makanan habis.
"Kau sama bodohnya seperti ayam. tinggalah bersama mereka." Aku menghela napas sejenak. mencoba menenangkan diri. "Kau tahu, suatu hari nanti aku akan memotong ayam itu untuk Aku masak dan aku makan. hingga tiba giliranmu, kau juga akan aku makan." Aku berjalan memasuki rumah, meninggalkan kandang ayam yang berada di belakang rumahku itu.
keesokan harinya, Aku kembali ke kandang ayam. saat kubuka pintunya aku sungguh terkejut. Aku tidak bisa percaya ini. tiga ekor ayamku mati tergeletak di lantai kandang. dan kulihat, Beni berdiri dengan bangganya lalu berteriak pada ayam terakhir. "Ucapkan Catano atau Aku akan membunuhmu!" sedetik kemudian, Beni mematuk kepala ayam tersebut berulang-ulang hingga mengeluarkan darah segar. seketika itu juga ayam itu mati.
Beni melihat kearahku. dia menyeringai. oh tidak..
"Ucapkan Catano atau Aku akan membunuhmu."
TIIDDDAAAAAAKKKKKK!!!!!!!!!!!!