Tuesday, March 10, 2015

Gedung Tua Part 3

Kami berlima naik ke lantai dua untuk mengejar pria itu, tapi sebelum kami naik keatas kami dikagetkan oleh suara jeritan seorang wanita.

"itu suara Davina!!!"kata Naufal.
"Benar!!!"kataku, setelah itu kami berlari menuju sumber suara.
setelah sampai kami mendapatkan Davina yang sedang ketakutan seperti telah melihat suatu pembunuhan dengan mata kepalanya sendiri.
"Davina, lu kenapa?"kata Gio
"iya, lu kayak yang shock banget?"timpal Christy
Memang kami tidak tahu apa yang terjadi, akan tetapi melihat wajah Davina saja kami tahu bahwa sesuatu hal yang buruk baru saja terjadi.
"Davina, bilang ke gue apa yang terjadi barusan?"kataku
"di...di..disa..na"kata Davina sambil menunjuk pada sebuah ruangan yang tidak memiliki pintu.
Chris melangkah perlahan menuju ke arah ruangan tersebut
"Chris, lu ngapain? CHRIS!!!"teriak Christy
"shhhh...."balas Chris
dan ketika dia melihat kedalam dia melihat suatu hal yang mengejutkan
"Mad, Gio, sini!"kata Chris "liat nih!" tambahnya
Aku dan Gio pun mengikuti Chris "Fal, Christy jagain Davina jangan kemana kemana!"kataku

Setelah sampai, kami bertiga melihat kedalam dan terkejutnya kami melihat banyak sekali mayat yang telah membusuk
"What the he*l?"kata Gio "Chris, lu bener tentang tempat ini" tambahnya
"iya, kayaknya banyak yang gak bisa keluar dari gedung ini kerena disini ada seorang Psychopath yang tinggal di gedung ini tapi...." Ujar Chris
"Ada apa Chris lu kayak bingung gitu!?"Kataku
"Tapi kenapa tadi ada orang?"tambah Chris
"Jangan - Jangan" kataku dengan nada cemas
"Christy, Naufal ayo kita pergi dari sini" teriak Gio "Davina akan kugendong" tambahnya

Selanjutnya Kami semua berlari dari tempat tersebut secepat mungkin untuk menghindari hal terburuk yang akan kami dapatkan yaitu MATI atau lebih buruk Disiksa terlebih dahulu sebelum mati.

Kami sekarang sedang menuruni tangga, namun kami semua terkejut ketika Pria itu berdiri di ujung tangga mengarah kehadapan kami dan sedang membawa sebuah gergaji mesin.

Kami sangat ketakutan sehingga kami semua spontan berteriak.

Ditambah ketika pria tersebut menyalakan gergaji mesinnya, ketakutan kami semakin menjadi-jadi.
Kami berlari sekencang mungkin sehingga kami terpecah belah, aku berlari ke sebuah kamar dan masuk kesebuah lemari di kamar tersebut.
Aku sendirian, aku tahu Chris belari ke lantai tiga, Christy ke kamar sebelah, Naufal aku tak tahu dimana dia, namun yang aku cemaskan adalah Gio dan Davina.

Ketika aku sedang tengah berpikir aku dikejutkan oleh suara teiakan dari lantai atas, Pria seorang pria. Tidak itu Chris. Chris Terbunuh? tidak, tidak mungkin Chris Mati, aku tidak akan percaya kalau Chris telah mati, aku berharap bahwa Chris masih hidup, tidak, Chris tidak boleh mati, Teman-temanku tidak boleh mati. Namun bagaimana jika aku mati, tidak kami semua pasti bisa keluar dari gedung ini. Pria itu hanyalah orang gila yang seharusnya kami bunuh, aku yakin aku bisa membunuhnya.

Ketika aku sedang cemas. Tiba-tiba pintu kamar ini terbuka dan mengarah kelemari ini, aku segera mencari alat untuk melawan pria tersebut, dan aku menemukan pisau. Bagus.

Dia membuka lemari ini dan aku langsung melompat kearahnya namun aku tidak sempat menyerang ketika aku menyadari bahwa ini adalah Gio.

"Gio kenapa lu disini, Mana Davina?"bentakku.
"Tenang Davina ada diruangan sebelah sama Christy"balasnya
"Gue tadi nanyain dimana lu sama Christy, dan dia ngomong kalau lu ada disini" tambahnya.
"Napa lu nyari gue?"balasku
"Gue nemuin hal yang gila"balasnya lagi
"Apaan?" Tambahku

sebelum Gio berkata. Christy dan Davina berteriak dengan keras dari kamar sebelah

kami berlari ke kamar tersebut dan melihat pria tersebut telah berdiri di samping Christy dan Davina.

Dia sekarang melihat kearah kami dan kami melihat wajahnya yang sangat....