Sunday, June 8, 2014

12# Creepypasta Indonesia

The Picky Eater


Picky Eater atau nama aslinya Ghoul adalah sebuah kisah menyeramkan tentang seorang pria yang menikahi seorang wanita muda yang wajahnya belum pernah ia lihat sebelumnya. setelah hari pernikahan, ia menyadari bahwa sang istri jarang menyantap makanan dan memutuskan untuk mencari tahu penyebabnya. diangkat dari cerita rakyat Arab kuno dengan judul "The Tale of Sidi Nouman" dari dongeng 1001 Malam.
Alkisah hiduplah seorang pria muda bernama Sidi Nouman yang berasal dari keluarga Muslim kaya raya. sudah tiba saat baginya untuk menikah, namun ia belum bertemu dengan si calon pendamping. pada zaman tersebut, segala hal yang berhubungan dengan pernikahan diatur oleh orangtua. malah, ia belum pernah melihat secara langsung wajah si pengantin wanita. sudah menjadi tradisi bahwa setiap wanita disana harus menutupi wajah mereka dengan kerudung sampai hari pernikahan tiba. yang Sidi tahu hanyalah bahwa si pengantin wanita bernama Amina.
Ketika pernikahan selesai dilangsungkan, Sidi pulang kerumah bersama sang pengantin baru. ia begitu penasaran seperti apa rupa istrinya nanti.
Didalam kamar, Amina melepaskan kerudungnya dan Sidi sungguh terkejut sekaligus lega melihat betapa cantiknya wajah Amina. dengan rasa bahagia yang begitu menggebu, ia menggenggam tangannya dan memeluk sang istri erat.
Keesokan harinya, Sidi dan Amina duduk bersama di meja ruang makan, para pelayan telah menyajikan bermacam hidangan lezat. namun begitu, saat Sidi mulai menyantap makanannya, ia menyadari bahwa sang istri tidak memakan apapun.
Ia melihat Amina meraih sebuah sendok kecil dan mulai mengambil butir demi butir nasi. setelah memakannya, Amina meminta izin untuk meninggalkan meja makan.
Hari-hari berikutnya, saat mereka makan bersama, Amina hampir tidak menyentuh apapun, kadang ia akan mengambil remah-remah roti dan kemudian pergi, bilang bahwa ia sudah kenyang. perilaku anehnya ini membuat Sidi sungguh khawatir.
Suatu malam, ketika Amina mengira bahwa Sidi telah tertidur lelap, pelan-pelan ia beranjak dari ranjang, Sidi hanya sedang berpura-pura tidur saat ia menyadari bahwa istrinya tiba-tiba terbangun, ia menaruh curiga. ia menutup matanya dan terus mendengarkan saat Amina diam-diam memakai baju lalu berjingkat keluar dari kamar.
Sidi kemudian bangun dan segera mengenakan jubahnya. mengintip dari jendela, ia melihat Amina berjalan keluar dari rumah, Sidi lalu berlari ke pintu depan dan mengikutinya dari belakang.
Dibawah remang sinar rembulan, Sidi membuntuti Amina menuju pekuburan terdekat.

Saat itu tengah malam dan pemakaman begitu sepi.
Sidi menyembunyikan dirinya diantara pepohonan dan terus mengawasi, ia sangat terkejut ketika Amina masuk kedalam pemakaman dan menemui seorang lelaki asing yang tengah duduk diatas salah satu batu nisan. Sidi terlalu jauh untuk mendengar percakapan mereka.
Amina dan si lelaki asing kemudian bersama-sama menggali makam yang masih basah dan menaikkan peti matinya, Sidi menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri saat mereka menarik mayat yang mulai membusuk keluar dari peti dan memotongnya menjadi beberapa bagian, hal yang tak disangka pun terjadi, mereka mulai merobek dan menggigit dengan rakus layaknya hewan buas. Sidi menyaksikan dengan gemetar dan jijik saat istri tercintanya menggerogoti daging-daging busuk dengan lahap.
Ketika mereka telah menyelesaikan "santapannya”, Amina dan si orang asing melemparkan tulang-belulang yang tersisa kambali kedalam lubang, kemudian menimbunnya dengan tanah. Sidi masih sulit percaya akan apa yang ia lihat, ia berlari kembali ke rumahnya dan naik keatas ranjang. berpura-pura tertidur nyenyak saat istrinya masuk ke kamar. Amina melepaskan pakaiannya dan pelan-pelan berbaring di sebelah Sidi, sama sekali tidak menyadari bahwa rahasianya telah terungkap.
Sidi Nouman tidak bisa tidur sepanjang malam sampai ketika pagi menjelang, ia meninggalkan rumah juga Amina yang masih terlelap. ia pergi ke kota dan mengunjungi si peramal untuk bertanya apa yang harus ia lakukan. ia menceritakan pernikahannya, perilaku Amina yang ganjil, dan pemandangan mengerikan yang ia lihat tadi malam kepada si peramal.
"Istrimu adalah iblis" kata si peramal "Salah satu dari arwah-arwah jahat yang berkeliaran di dunia, mereka tinggal di tempat tempat yang telah ditinggalkan, berburu para pengembara yang lengah untuk memakan dagingnya, dan jika mereka tak dapat menemukan yang bernyawa, mereka akan bertahan hidup dari tubuh-tubuh yang telah mati"
"Apa yang bisa aku lakukan?" tanya Sidi berlinang airmata "Tolong beritahu aku"
Sang peramal memberikannya sebuah botol kecil penuh cairan.
"Bawa ini dan pulanglah" dia bilang. "Ketika tiba waktunya, siramkan ramuan ini di matanya dan kau akan melihat apa yang harusnya kau lihat..."
Sidi pulang kerumah diwaktu makan malam dan sang istri disana untuk menyapanya, mereka duduk di meja makan dan menunggu para pelayan untuk menyajikan hidangan.
Seperti biasa, Amina meraih sendok kecil dan mengambil beberapa butir nasi dan memakannya.
"Ada apa Amina?" tanya Sidi pelan "Apa ada sesuatu yang salah dari makanan ini ?"
"Tidak, aku hanya sedang tidak lapar" jawab Amina
"Mungkin ada sesuatu yang lain yang ingin kau makan"
Sidi bilang dengan senyum kecil di wajah.
"Aku tahu memang tak ada yang lebih nikmat dari daging mayat yang telah membusuk"
Tak butuh waktu lama setelah Sidi mengucapkan kata-kata tersebut, Amina bangkit dari kursinya, wajahnya berubah mengerikan dan matanya memerah seperti hendak melompat keluar, giginya bergemeretak penuh amarah. ia melompat keatas meja dan mencoba mencekik Sidi. namun Sidi terlalu cepat menghindar.
Sidi membuka tutup botolnya dan menyiramnya tepat di mata Amina, Amina yang terkasih menjerit keras saat wajahnya berubah menghitam dan kulitnya mengeluarkan asap. Sidi menyaksikan dengan ngeri saat wajah Amina yang cantik perlahan meleleh. ia jatuh berlutut dilantai dan tubuhnya kini sudah tak berbentuk.
Saat semua telah berakhir, yang tersisa hanyalah gumpalan lumpur hitam pekat dimana Amina selama ini menyembunyikan sosok aslinya

No comments:

Post a Comment