Wednesday, November 19, 2014

#7 Peringatan Kakak

Sebelum pindah ke North Dakota, aku tinggal di Tennessee. Aku tidak akan menyebutkan di mana kota tempatku tinggal jadi tolong jangan bertanya tentang itu.
Waktu itu umurku sekitar 19 tahun, dan kakakku (Ron) baru saja tinggal di luar negeri dan ikut dalam angkatan laut. Sekarang hanya ada Mom, Khloe (adikku), dan aku. Kita semua menghadapi masa-masa sulit ketika dia pergi. Kita bersama berusaha beradaptasi dengan ketidakberadaan Ron.
Suatu malam, aku sedang berbicara lewat telepon dengan Ron yang sedang di luar negeri. Di tengah pembicaraan tiba-tiba dia memotong dan berkata, “Eh, siapa yang lagi ada di rumah?” “Tidak ada siapa-siapa, Ron. Aku sendirian di rumah. Ada apa?” Aku agak bingung. “Oh, aku hanya merasa ada suatu feedback dari pembicaraan kita, mungkin jaringan telepon yang saling bertumpuk?” Kemudian aku berkata, “Yah, mungkin saja. Kadang itu terjadi.” Tiba-tiba dia membisikkan namaku, “Wesley” , “Ya?” jawabku sambil berbisik. “Ada seseorang di sana bersama kamu.” Aku hanya tertawa, “Jangan mengerjaiku, aku di sini sendirian.”
Aku merasakan suasana tegang, “Ron, jangan iseng!” Tiba tiba Ron berteriak, “Diam!”. “Apa? Ada masalah apa, Ron!?” “Seorang perempuan, suara perempuan. Kamu tidak mendengarnya??? Saat ini kamu memakai Sweater yang aku berikan ke kamu waktu natal, kan?” Aku bisa mendengar nada panic darinya. Sebelum aku sempat menjawab dia berteriak, “Cepat keluar! KELUAR, Wesley! Keluar dari rumah sekarang!”
Aku tidak pernah mempertanyakan keputusan dia, dia adalah pahlawan bagiku, dan masih menjadi pahlawan bagiku hingga saat ini. Jadi aku lakukan sesuai dengan perkataannya. Aku segera menutup telepon dan keluar dari rumah, berlari ke jalan secepat yang aku bisa. Di tengah jalan aku berhenti dan berpikir, kenapa aku berlari?
Sebelum otakku sempat mencerna segala yang terjadi, tiba-tiba terdengar suara ledakan yang sangat keras. Tanah seolah bergetar dan meledak, semua terasa samar pada waktu itu.
Rumah-rumah di sekitar tempat tinggalku meledak karena kebocoran gas. Sebagian besar dari rumahku hancur karena ledakan, termasuk kamar tempatku berada sebelumnya.
Saat kakak pulang untuk merayakan natal, aku benar-benar penasaran. Aku ingin tahu, apa yang sebenarnya dia dengar. Setelah memberi dia beberapa kaleng bir, akhirnya dia bercerita.
Dia mendengar suara seorang perempuan yang berkata, “Ron, bilang pada Wesley untuk lari. Dia akan terbakar dan mati. Sweater yang dia kenakan akan hancur jadi abu. Katakan padanya, Ron.”
Ya, kakakku telah menyelematkan nyawaku.

No comments:

Post a Comment