Wednesday, November 19, 2014

10# Penggiling Daging

Cerita penggiling daging adalah cerita yang mengerikan tentang dua orang anak yang menghilang bertahun-tahun yang lalu di sebuah pabrik pengolahan daging John, di sebuah desa kecil.
Menurut cerita setempat, pabrik pengolahan daging John yang terletak di pertengahan desa dihantui oleh arwah dua orang anak yang terbunuh.
-- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- --
Pada tahun 1964, James Warren adalah pemilik pabrik pengolahan daging tersebut. Dia memiliki dua orang anak, Sarah yang berumur 8 tahun, dan Nelson yang berumur 6 tahun.
Pada suatu sore di awal Oktober, tuan James sangat senang ketika anak-anaknya mengunjunginya ditempat kerjanya. Pengasuh mereka nyonya Stiles, membawa mereka untuk mengunjungi ayahnya sebentar. Dia mengantarkan mereka kedalam kantor ayah mereka, dan menyuruh mereka untuk menunggu sampai ayah mereka bersedia menghabiskan waktunya bersama mereka. Kemudian nyonya Stiles pergi untuk istirahat sejenak.
Nyonya Stiles hanya meninggalkan mereka beberapa menit, tapi ketika dia kembali, dia terkejut melihat kantor tersebut kosong dan mereka telah pergi. Nyonya Stiles tidak menemukan mereka, dan dia memberitahukan kepada ayah mereka.
Tuan James segera menghentikan semua pekerjaan dan meminta bantuan kepada para pekerjanya untuk mencari anaknya. Mereka mencari di sekitaran pabrik, di bawah-bawah meja dan di gudang mesin, tetapi tidak menemukan tanda-tanda Sarah dan Nelson dimanapun.
Pada saat tuan James sudah menjadi sangat bingung. Dia akhirnya memutuskan untuk menghubungi polisi dan melaporkan mengenai anak-anaknya yang hilang. Segera setelah itu, sebuah mobil pun berhenti di depan pabrik tersebut dan turunlah dua orang petugas polisi untuk melakukan pencarian lebih lanjut.
Setelah berjam-jam menyisiri pabrik tersebut. Polisi tersebut tidak menemukan adanya tanda-tanda anak yang hilang, seolah-olah mereka telah hilang begitu saja.
Seminggu telah berlalu, dan belum juga ada tanda-tanda keberadaan Sarah dan Nelson. Polisi mencurigai pekerja-pekerja tuan James yang telah mencuri anak-anaknya, dan tim petugas dikirim lagi untuk pergi ke seluruh bangunan dengan lebih teliti. Kali ini mereka mencari lebih teliti kedalam ruang mesin, dan akhirnya pun pencarian mereka membuahkan hasil. Mereka menemukan sesuatu seperti sisa-sisa tubuh manusia, bersarang di pisau tajam penggiling daging.
Segera pabrik tersebut pun ditutup, dan pekerja-pekerja yang telah meninggalkan pabrik di panggil kembali, dan tidak dibolehkan seorangpun meninggalkan pabrik tersebut. Akhirnya setelah diperiksa, polisi membenarkan bahwa yang tersisa di pisau penggiling tersebut adalah daging manusia.
Setelah beberapa hari, polisi mengeluarkan perintah penangkapan kepada saudara kandung tuan James. Tuan James memiliki seorang saudara yang mempunyai masalah mental. Tugasnya di pabrik tersebut adalah memasukkan daging-daging ke dalam mesin penggilingan. Sungguh mengerikan untuk dibayangkan, polisi percaya bahwa dialah yang telah membunuh keponakan-keponakannya.
Ketika polisi menyampaikan berita mengerikan tersebut kepada tuan James, dia sangat terpukul dan putus asa. Polisi menjelaskan bahwa saudaranya lah yang telah memasukkan anak-anaknya kedalam mesin penggilingan tersebut.
Beberapa hari kemudian, meskipun sisa-sisa tubuh Sarah dan Nelson sebagian belum ditemukan, tetapi mereka telah dinyatakan meninggal. Karena kejadian itu telah diketahui oleh orang-orang setempat, tidak ada seorangpun yang mau menerima daging-daging dari pabrik tersebut. Tuan James pun akhirnya bangkrut.
Tak lama setelah itu, ditemukan mayat tuan James tergantung di ruang pendinginan daging di pabrik tersebut. Karena terlarut dalam kesedihan, tuan James pun akhirnya mengakhiri hidupnya sendiri. Dan pabrik tersebut pun tutup selama bertahun-tahun.
-- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- --
Sepuluh tahun kemudian, karena ibuku telah meninggal ayahku pun berencana untuk pindah ke sebuah desa dan memulai usaha baru.
Ayahku membeli sebuah pabrik pengolahan daging dari seorang wanita tua. Dan dia menawarkan diri untuk menjadi pengasuh aku dan kakakku, ayahku pun senang menerimanya karena dia akan sangat sibuk mengurusi pabrik.
Pamanku ikut bersama ayahku ke desa, pamanku adalah seorang yang buta. Karena dia tidak mempunyai keahlian lain, maka ayahku mempekerjakannya di pabrik untuk bertugas memasukkan daging-daging kedalam mesin penggilingan.
Suatu sore, di awal Oktober aku dan kakakku sangat senang ketika pengasuh kami nyonya Stiles akan membawa kami untuk mengujungi ayah kami ke pabriknya.

No comments:

Post a Comment